Pengertian Tauhid, Nama-Nama Ilmu Tauhid, Ruang Lingkup Tauhid Dan Macam-Macam Tauhid

A. Pengertian Tauhid
Menurut bahasa kata tauhid berasal dari bahasa Arab tauhid bentuk masdar (infinitif) dari kata wahhada, yang artinya al-i’tiqaadu biwahdaniyyatillah (doktrin atas keesaan Allah). Sedangkan pengertian secara istilah tauhid yakni meyakini bahwa Allah Swt. itu Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Kesaksian ini dirumuskan dalam kalimat syahadat. Laa ilaha illa Allah (tidak ada Tuhan selain Allah).

Tauhid artinya mengesakan Allah Swt. Keesaan Allah Swt. itu menurut M. Quraish Shihab mencakup keesaan Zat, keesaan Sifat, keesaan Perbuatan, serta keesaan dalam beribadah kepada Nya.

B. Nama-Nama Ilmu Tauhid
Ilmu tauhid memiliki beberapa sebutan lain mirip berikut:

1. Ilmu Ushuluddin
Kata ushuluddin terdiri dari dua kata yaitu usҕnjl yang berarti pokok atau pangkal dan din yang berarti agama. Kaprikornus ilmu ushuluddin ialah ilmu perihal pokok-pokok agama. Ilmu tauhid sering disebut juga dengan ilmu ushuluddin (pokok-pokok atau dasar-dasar agama) karena ilmu itu menguraikan pokok-pokok atau dasar-dasar agama.

2. Ilmu Aqaid
Ilmu tauhid sering juga disebut ilmu aqaid (kepercayaan), sebab ilmu tersebut membahas persoalan-masalah yang berhubungan dengan kepercayaan.

3. Ilmu Kalam
Kata kalam berarti perkataan atau kata-kata yang tersusun yang menunjukkan suatu maksud pengertian. Kata kalam lalu dipakai untuk memperlihatkan salah satu sifat Allah Swt yaitu berkata-kata. Kaprikornus ilmu kalam adalah ilmu ihwal kalam Allah swt.

Ilmu tauhid sering juga disebut dengan ilmu kalam. Penamaan ilmu kalam didasarkan pada beberapa alasan, antara lain;

a. Problem-dilema yang diperselisihkan umat Islam pada masamasa awal dalam ilmu ini adalah problem Kalam Allah Swt. yaitu al-Qur’an, apakah dia makhluk dalam arti diciptakan ataukah ia qadim dalam arti baka dan tidak diciptakan;

b. Dasar dalam membahas persoalan-persoalan ke Tuhanan tidak lepas dari dalil-dalil aqli yang dijadikan sebagai argumentasi yang berpengaruh sesuai dengan hukum-hukum yang ditetapkan dalam akal (mantiq) yang penyajiannya melalui permainan (kata-kata) yang sempurna dan jitu.

c. Karena cara pembuktian akidah-dogma agama mirip nalar dalam filsafat, maka pembuktian dalam soal soal agama ini dinamai ilmu kalam untuk membedakan dengan akal dalam filsafat.

4. Ilmu Ilahiah
Ilmu tauhid juga dikenal dengan sebutan ilmu ilahiah, alasannya yang menjadi obyek utama ilmu ini pada dasarnya yakni duduk perkara ketuhanan. Ilmu tauhid juga kadang disebut dengan teologi. Teologi yakni ilmu wacana Tuhan atau ilmu ketuhanan. Kata teologi berasal dari dua kata yaitu theo yang berarti Tuhan dan logos yang berarti ilmu. Tetapi apabila kata teologi digunakan untuk membicarakan ihwal Tuhan dalam Islam, maka hendaklah selalu ditambahkan kata Islam di belakangnya, sehingga menjadi teologi Islam. Sebab kata itu mampu juga digunakan untuk membicarakan Tuhan berdasarkan agama-agama yang lain, mirip teologi Katolik, teologi Hindu, dan sebagainya. Ini semua dimaksudkan untuk menghindari kesalahpahaman.

Dari klarifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa istilah teologi Islam, ilmu kalam, dan ilmu tauhid mempunyai kesamaan pengertian, adalah di sekitar problem-dilema sebagai berikut;

1) Kepercayaan wacana Tuhan dengan segala seginya, yang berarti termasuk di dalamnya soal-soal wujud-Nya, keesaan-Nya, sifat-sifat-Nya dan sebagainya.

2) pertalian-Nya dengan alam semesta, yang berarti termasuk di dalamnya dilema terjadinya alam, keadilan dan kebijaksanaan Tuhan, serta qada dan qadar. Pengutusan rasul-rasul juga termasuk di dalam persoalan pertalian insan dengan Tuhan, yang mencakup juga soal penerimaan wahyu dan informasi-info alam ghaib atau alam baka.

C. Ruang Lingkup Tauhid
Pokok-pokok pembahasan yang menjadi ruang lingkup ilmu tauhid mencakup tiga hal sebagai berikut:

1. Ma’rifat al-mabda’ adalah mempercayai dengan penuh akidah perihal Pencipta alam yaitu Allah Swt. Hal ini sering diartikan dengan wujud yang sempurna, wujud mutlak atau wajibul wujud.

2. Ma’rifat al-watsiqah adalah mempercayai dengan penuh keyakinan wacana para utusan Allah Swt. yang menjadi utusan dan perantara Allah Swt. dengan umat insan untuk memberikan ajaran-pedoman Nya, tentang kitab-kitab Allah Swt yang dibawa oleh para utusan-Nya dan perihal para malaikat-Nya.

3. Ma’rifat al-ma’ad yaitu mempercayai dengan penuh iktikad akan adanya kehidupan infinit sesudah mati di alam akhirat dengan segala hal perihal yang ada di dalamnya.

D. Macam-Macam Tauhid
Berdasarkan jenis dan sifat dogma tauhid, para ulama membagi ilmu tauhid dalam empat bab; adalah:

1. Tauhid yang berafiliasi dengan ke Tuhanan adalah mempercayai bahwa hanya kepada Allah-lah kita harus berTuhan, beribadah, memohon bantuan, tunduk, patuh dan merendah serta tidak kepada yang lain. Tauhid ini mengandung makna bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Swt. Semua amal ibadah harus disandarkan kepada-Nya

هُوَ ٱلْحَىُّ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ فَٱدْعُوهُ مُخْلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ ۗ ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِينَ

huwa lhayyu laa ilaaha illaa huwa fad'uuhu mukhlishiina lahu ddiina lhamdu lillaahi rabbi l'aalamiin

"Dialah yang hidup infinit, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan ia; Maka sembahlah Dia dengan memurnikan ibadat kepada-Nya. segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam." (QS. al-Mukmin [40] : 65)

2. Tauhid yang bekerjasama dengan sifat Allah Swt yang Maha Memelihara adalah mempercayai bahwa Allah Swt. yaitu satu-satunya pencipta, pemelihara, penguasa dan pengatur alam semesta ini. Tauhid ini juga mengandung pengertian doktrin atas keesaan Allah Swt dalam penciptaan alam. Allah Swt yaitu al-Khaliq. Hanya Allah Swt Pencipta dan Penguasa alam semesta.

ثُمَّ خَلَقْنَا ٱلنُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا ٱلْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا ٱلْمُضْغَةَ عِظَٰمًا فَكَسَوْنَا ٱلْعِظَٰمَ لَحْمًا ثُمَّ أَنشَأْنَٰهُ خَلْقًا ءَاخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ ٱللَّهُ أَحْسَنُ ٱلْخَٰلِقِينَ

tsumma khalaqnaa nnuthfata 'alaqatan fakhalaqnaa l'alaqata mudhghatan fakhalaqnaa lmudhghata 'izhaaman fakasawnaa l'izhaama lahman tsumma ansya'naahu khalqan aakhara fatabaaraka laahu ahsanu lkhaaliqiin

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, kemudian segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, kemudian tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. lalu Kami jadikan Dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik." (QS.al-Mukminin [23] : 14)

3. Tauhid yang berafiliasi dengan kesempurnaan sifat Allah Swt adalah mempercayai hanya Allah Swt. yang memiliki segala sifat kesempurnaan dan terlepas dari sifat tercela atau dari segala kekurangan.

وَجَعَلُوا۟ لِلَّهِ شُرَكَآءَ ٱلْجِنَّ وَخَلَقَهُمْ ۖ وَخَرَقُوا۟ لَهُۥ بَنِينَ وَبَنَٰتٍۭ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۚ سُبْحَٰنَهُۥ وَتَعَٰلَىٰ عَمَّا يَصِفُونَ

waja'aluu lillaahi syurakaa-a ljinna wakhalaqahum wakharaquu lahu baniina wabanaatin bighayri 'ilmin subhaanahu wata'aalaa 'ammaa yashifuun

"Dan mereka (orang-orang musyrik) menimbulkan jin itu sekutu bagi Allah, Padahal Allah-lah yang membuat jin-jin itu, dan mereka membohongi (dengan mengatakan): «Bahwasanya Allah mempunyai anak pria dan perempuan», tanpa (berdasar) ilmu pengetahuan. Maha suci Allah dan Maha Tinggi dari sifat-sifat yang mereka berikan." (Q.S. Al-An’am [6] : 100)

4. Tauhid yang berafiliasi dengan kekuasaan Allah Swt yaitu mempercayai bahwa Allah Swt sebagai satu-satunya Zat yang menguasai alam semesta, tidak ada lagi zat lain yang turut serta dalam kekuasaan-Nya. Tidak ada sekutu atas kekuasaan Allah Swt di jagat raya ini. Allah Swt yaitu al-Malik, Maha Raja di atas raja-raja yang ada di dunia.

قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآءُ وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

quli laahumma maalika lmulki tu'tii lmulka man tasyaau watanzi'u lmulka mimman tasyaau batu'izzu man tasyaau watudzillu man tasyaau biyadika lkhayru innaka 'alaa kulli syay-in qadiir

Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." (QS. Ali Imran [3] : 26)

Demikianlah sobat bacaan madani ulasan wacana pengertian tauhid, nama-nama ilmu tauhid, ruang lingkup tauhid dan macam-macam tauhid. Sumber buku Akidah Akhlak X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com agar bermanfaat. Aamiin.

0 Response to "Pengertian Tauhid, Nama-Nama Ilmu Tauhid, Ruang Lingkup Tauhid Dan Macam-Macam Tauhid"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel