Nilai Nyata Takziyah
Pengertin Takziyah Secara Etimologi dan Terminologi
Secara bahasa kata takziyah yakni bentuk mashdar dari azza-yu’azzi yang artinya menyabarkan, menghibur dan memperlihatkan kesedihannya serta memerintahkannya (menganjurkan) untuk bersabar. Dalam arti berduka cita atau berbela sungkawa atas bencana alam yang menimpa. Dalam konteks muamalah Islam, takziyah yakni mendatangi keluarga orang yang meninggal dunia dengan maksud menyabarkannya dengan ungkapan-ungkapan yang mampu menenangkan perasaan dan menghilangkan kesedihan. Takziah dapat dilakukan sebelum dan setelah mayat dikuburkan hingga selam tiga hari. Namun demikian, takziah diutamakan dilakukan sebelum mayat dikuburkan.
Tujuan takziah yaitu menghibur keluarga yang ditinggal biar tidak meratapi kematian dan musibah yang diterimanya. Apabila bila tidak dihibur maka keluarga almarhum bisa menangis dan susah. Keadaan demikian, menurut satu riwayat, akan memperlihatkan imbas yang tidak baik terhadap almarhum/almarhumah. Takziah juga merupakan mau’izah (pesan tersirat) bagi pelaku takziah semoga mengingat kematian dan bersiap-siap mencari bekal hidup di akhirat sebab ajal tiba tanpa memandang umur dan waktu. Kedatangannya tak dapat ditunda atau diajukan.
Ta’ziyah merupakan suatu perbuatan yang terpuji, sebab orang yang telah ditinggal mati dalam keadaan sedih, maka kita sebaiknya datang untuk menghibur dan menunjukkan nasehat untuk menawarkan kekuatan mental biar keluarga yang dtitinggal tetap sabar dalam mendapatkan ujian.
Nilai Positif Takziyah
Adapun nilai konkret takziyah ialah sebagai berikut,
1. Orang yang melaksanakan takziyah adalah mereka yang bisa merasakan kesedihan atau duka yang dialami saudaranya.
2. Dengan sering melakukan takziyah, seseorang terdorong untuk bermuhasabah (introspeksi) atas semua aktivitas yang telah dilakukannya sehingga tumbuh iman akan datangnya akhir hayat.
3. Meringankan beban musibah yang diderita tuan rumah.
4. Memotivasinya untuk terus bersabar dan berharap pahala dari Allah Swt.
5. Memotivasi untuk ridha dengan ketentuan atau qadar Allah Swt, dan menyerahkannya kepada Allah Swt.
6. Mendoakannya agar musibah tersebut diganti oleh Allah Swt dengan sesuatu yang lebih baik.
7. Melarangnya dari berbuat nihayah (meratap), memukul, atau merobek pakaian, dan lain sebagainya akhir bencana alam yang menimpanya.
8. Mendoakan mayat dengan kebaikan.
0 Response to "Nilai Nyata Takziyah"
Post a Comment