Sejarah Berdirinya Daulah Umayyah Ii Di Andalusia (Faktor Internal Dan Eksternal Masuknya Islam Di Andalusia (Spanyol)
Perkembangan Islam Pada Masa Daulah Bani Umayyah di Andalusia (Spanyol)
Bani Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan Dinasti Umayyah atau kekhalifahan Islam yang pernah berkuasa di Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dalam rentang waktu antara tahun 756 dan 1031.
Faktor Masuknya Islam di Andalusia
a. Faktor Internal
Faktor Internal yaitu kemauan berpengaruh para penguasa Islam untuk berbagi dan membebaskan menjadi wilayah Islam. Andalusia atau Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal termasuk selatan Perancis kini) mulai ditaklukan oleh umat Islam pada zaman khalifah Bani Umayyah, Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), di mana tentara Islam yang sebelumnya telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari Dinasti Bani Umayyah.
Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara ini terjadi pada era Abdul Malik bin Marwan (685-705 M), di mana dia mengangkat Hasan bin Nu’man Al-Ghassani menjadi Gubernur di kawasan itu. Dalam proses penaklukan Spanyol ini terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa yakni Tharif bin Malik, Tariq bin Ziyad, dan Musa bin Nushair.
Pada kurun ini, Hasan bin Nu’man sudah digantikan Musa bin Nushair, yang lalu memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, dia juga menyempurnakan penaklukan ke kawasan-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga mereka menyatakan setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Tariq bin Ziyad menciptakan jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, Musa bin Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan tersebut. Dengan suatu pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi selat itu, dan satu persatu kota yang dilewatinya mampu ditaklukkannya.
Setelah Musa bin Nushair berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Goth lainnya, Theodomir di Orihuela, beliau bergabung dengan Tariq bin Ziyad di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bab utaranya, mulai dari Zaragoza sampai Navarre.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada abad penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap pemikiran agama yang dianut penguasa, yakni anutan Monofisit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Katolik yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal.
Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika Islam masuk ke Spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol masih berada di bawah pemerintahan Romawi (Byzantine), berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri dan perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik.
Akan tetapi, sesudah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun. Hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa digarap, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dan kawasan lain sulit dilalui akhir jalan-jalan tidak mendapat perawatan.
Demikianlah sobat bacaan madani ulasan tentang sejarah berdirinya Daulah Umayyah II di Andalusia (faktor internal dan eksternal masuknya Islam di Andalusia (Spanyol). Sumber buku Siswa SKI Kelas X MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2014. Kunjungilah selalu www.bacaanmadani.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Bani Umayyah di Andalusia adalah kekhalifahan Dinasti Umayyah atau kekhalifahan Islam yang pernah berkuasa di Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal) dalam rentang waktu antara tahun 756 dan 1031.
Faktor Masuknya Islam di Andalusia
a. Faktor Internal
Faktor Internal yaitu kemauan berpengaruh para penguasa Islam untuk berbagi dan membebaskan menjadi wilayah Islam. Andalusia atau Semenanjung Iberia (Spanyol dan Portugal termasuk selatan Perancis kini) mulai ditaklukan oleh umat Islam pada zaman khalifah Bani Umayyah, Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), di mana tentara Islam yang sebelumnya telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari Dinasti Bani Umayyah.
Penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara ini terjadi pada era Abdul Malik bin Marwan (685-705 M), di mana dia mengangkat Hasan bin Nu’man Al-Ghassani menjadi Gubernur di kawasan itu. Dalam proses penaklukan Spanyol ini terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa yakni Tharif bin Malik, Tariq bin Ziyad, dan Musa bin Nushair.
Pada kurun ini, Hasan bin Nu’man sudah digantikan Musa bin Nushair, yang lalu memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, dia juga menyempurnakan penaklukan ke kawasan-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan, sehingga mereka menyatakan setia dan berjanji tidak akan membuat kekacauan-kekacauan seperti yang pernah mereka lakukan sebelumnya.
Kemenangan pertama yang dicapai oleh Tariq bin Ziyad menciptakan jalan untuk penaklukan wilayah yang lebih luas lagi. Untuk itu, Musa bin Nushair merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang pertempuran dengan maksud membantu perjuangan tersebut. Dengan suatu pasukan yang besar, ia berangkat menyeberangi selat itu, dan satu persatu kota yang dilewatinya mampu ditaklukkannya.
Setelah Musa bin Nushair berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida serta mengalahkan penguasa kerajaan Goth lainnya, Theodomir di Orihuela, beliau bergabung dengan Tariq bin Ziyad di Toledo. Selanjutnya, keduanya berhasil menguasai seluruh kota penting di Spanyol, termasuk bab utaranya, mulai dari Zaragoza sampai Navarre.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal ialah suatu kondisi yang terdapat di dalam negeri Spanyol sendiri. Pada abad penaklukan Spanyol oleh orang-orang Islam, kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri ini berada dalam keadaan menyedihkan. Secara politik, wilayah Spanyol terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke dalam beberapa negeri kecil. Bersamaan dengan itu penguasa Gothic bersikap tidak toleran terhadap pemikiran agama yang dianut penguasa, yakni anutan Monofisit, apalagi terhadap penganut agama lain, Yahudi. Penganut agama Yahudi yang merupakan bagian terbesar dari penduduk Spanyol dipaksa dibaptis menurut agama Katolik yang tidak bersedia disiksa dan dibunuh secara brutal.
Perpecahan politik memperburuk keadaan ekonomi masyarakat. Ketika Islam masuk ke Spanyol, ekonomi masyarakat dalam keadaan lumpuh. Padahal, sewaktu Spanyol masih berada di bawah pemerintahan Romawi (Byzantine), berkat kesuburan tanahnya, pertanian maju pesat. Demikian juga pertambangan, industri dan perdagangan karena didukung oleh sarana transportasi yang baik.
Akan tetapi, sesudah Spanyol berada di bawah kekuasaan kerajaan Goth, perekonomian lumpuh dan kesejahteraan masyarakat menurun. Hektaran tanah dibiarkan terlantar tanpa digarap, beberapa pabrik ditutup, dan antara satu daerah dan kawasan lain sulit dilalui akhir jalan-jalan tidak mendapat perawatan.
0 Response to "Sejarah Berdirinya Daulah Umayyah Ii Di Andalusia (Faktor Internal Dan Eksternal Masuknya Islam Di Andalusia (Spanyol)"
Post a Comment